Selasa 04 Sep 2018 06:51 WIB

Bunga Anggrek Berpeluang Ekspor

Tahun lalu, Indonesia mengekspor 43,3 ton anggrek.

Anggrek
Foto: Agroteknologi.web.id
Anggrek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menilai sejumlah tanaman hias terutama berpeluang bisnis ekspor yang menjanjikan. Produksinya yang melimpah mendorong ekspor ke luar negeri.

Hal itu diungkapkan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi saat melakukan kunjungan ke Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Kementerian Pertanian Cipanas dan beberapa lokasi persemaian bibit dan bunga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (3/9). Ia mengatakan, bunga nusantara yang tidak kalah menarik dan bernilai ekonomis adalah bunga anggrek. Produksi anggrek sekitar 20 juta tangkai per tahunnya. 

"Tahun 2017 kita ekspor 43,3 ton anggrek," kata Suwandi melalui keterangan tertulis.

Tak hanya anggrek, ia juga melihat peluang bisnis yang menjanjikan pada bunga lily. Berbagai jenis benih bunga indukan impor seperti bunga lily dikembangkan di sentra budidaya dan pengembangan tanaman hias PT Merlimba Sentra Agrotama di wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Bunga lily hasil pengembangan bibit indukan impor ini masuk ke pasar lokal, seperti Jakarta dan Bali. Harga jualnya tergolong tinggi, yaitu antara Rp 100 ribu sampai Rp135 ribu per ikat. Sebagian sudah diekspor walau jumlahnya masih 2,4 ton pada 2017.

Suwandi menambahkan bahwa Indonesia sendiri dikenal sebagai pusat keanekaragaman genetik anggrek terbesar di dunia. Seperlima dari total plasma nutfah anggrek dunia berada di Indonesia, termasuk beberapa jenis anggrek lokal yang sudah tergolong langka seperti anggrek hitam Kalimantan dan anggrek Papua. Karenanya, Kementan menilai upaya pemuliaan juga menjadi sangat krusial untuk pelestarian spesies lokal. 

"Anggrek juga dikembangkan melalui persilangan, baik dengan sesama spesies lokal, maupun luar. Salah satu tujuan keanekaragaman ini adalah untuk memperbanyak jenis anggrek, juga untuk keperluan bisnis," kata Suwandi.

Manajer PT Merlimba Sentra Agrotama, Hadi Hidayat, mengatakan untuk satu polibag anggrek dapat dijual antara Rp 100 ribu sampai Rp 180 ribu, tergantung jumlah bunga dan ukurannya. Yang paling diminati adalah anggrek bulan berwarna merah dan putih.

"Pada intinya, bisnis bunga saat ini makin berkembang di Indonesia, permintaan pasar lokal juga tinggi dan membawa banyak keuntungan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement