REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Empat desa terpencil di dua kabupaten dalam Provinsi Jambi dalam beberapa hari ke depan diharapkan terjangkau pelayanan penerangan listrik. Akan ada pembangunan dan revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di sana.
Pembangunan satu PLTMH dan merevitalisasi tiga PLTMH yang ada akan menjangkau empat desa terpencil. Desa ini dihuni oleh 803 Kepala Keluarga dan meliputi 4.448 orang yang akan mendapat penerangan listrik.
Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE ESDM) Ridha Mulyana mengatakan pihaknya bersama Program United Nations Development Program (UNDP), Baznas serta Bank Jambi membangun satu PLTMH dan merevitalisasi tiga PLTMH di dua Kabupaten Merangin dan Sarolangun, Provinsi Jambi.
Melalui inovasi model pembiayaan, UNDP bersama EBTKE didukung dana zakat dari Baznas sebesar 350 ribu dolar AS atau sekitar Rp 4,8 miliar dan dana CSR Bank Jambi sebesar 281.357 dolar AS atau Rp 3,76 miliar, dana itu dimanfaatkan untuk membangun baru satu PLTMH dan merevitalisasi tiga PLTMH yang akan memberikan akses listrik keempat desa pada dua kabupaten di Provinsi Jambi.
"Infrastruktur ini memberikan akses listrik di empat desa yang dihuni 803 KK dan meliputi 4.448 orang, sehingga akses listrik ini bisa menunjang ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat di sana," kata Ridha Mulyana.
Pembangunan ini merupakan inisiatif bersama dari masyarakat yang diimplementasikan melalui kerja sama pendanaan dari berbagai pihak. Menurut dia, inisiatif PLTMH di Jambi ini adalah salah satu wajud aplikasi yang nyata dari tujuan Pembangunan yang Bekelanjutan, meningkatkan akses energi bersih dan mendukung pemberantasan kemiskinan serta peningkatan kemakmuran masyarakat.
Keempat desa yang akan mendapatkan aliran listrik dari pembangunan PLTMH di dua kabupaten di Jambi tersebut adalah Desa Lubuk Bangkar yang ada di Kecamatan Batang Asai. Akses menuju kesana dapat ditempuh selama sembilan jam perjalanan darat dari Kota Jambi.
Kemudian Desa Ngaol, Air Liki dan Air Liki Baru yang semuanya ada di Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin yang berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat. Desa itu ditempuh selama 10 jam perjalanan dari Kota Jambi dilanjutkan dua jam perjalanan menggunakan perahu dan 30 menit menggunakan ojek sepeda motor.
"Pembangunan PLTMH ini sangat penting karena listrik yang akan masuk ke desa tersebut merupakan yang pertama kali," kata Ridha.