REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memastikan sampai saat ini perbankan masih dalam kondisi aman. Ia menilai, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir merupakan kondisi yang masih wajar mengingat Indonesia yang terbiasa volatile.
"Ini kondisinya, perbankan aman. Insya Allah, ini hanya sementara. Ini kan karena sentimen negatif," kata Wimboh, Senin (4/9).
Menurut dia, strategi yang paling tepat saat ini adalah memperkuat koordinasi antarpemangku kepentingan sebagaimana juga arahan yang disampaikan Presiden Jokowi. "Koordinasi yang lebih bagus, ngomong kepada publik, supaya masyarakat tidak khawatir. Kan semua punya perencanaan yang bagus. Nanti kita akan bersama-sama dengan Menteri Keuangan dan Gubernur BI untuk melakukan komunikasi publik," katanya.
Wimboh berpendapat, komunikasi publik merupakan hal nomor satu dan paling penting di samping juga upaya untuk mendorong ekspor. "Kita koordinasi dan komunikasi bagaimana supaya kita mendorong ekspor dan juga kita bisa untuk impor kita tentunya yang masih bisa diperpanjang atau tidak dilakukan dalam proyek-proyek yang tidak terlalu urgen bisa kita (tekan)," ujarnya.
Ia menegaskan, kondisi yang terjadi saat ini lebih merupakan keadaan sementara sehingga belum ada yang perlu dikhawatirkan. "Makanya komunikasi, ini kan sementara. Sejauh ini nggak ada yang cukup mengkhawatirkan. Kita kan inflow tetep di pasar SUN dan pasar modal tetap ada," katanya.