Selasa 04 Sep 2018 15:51 WIB

PRSI Bantah Cabor Renang Gagal Total di Asian Games

Perenang yang diturunkan tim Indonesia sukup sukses dalam mempertajam catatan waktu.

Rep: Febrian Fachri / Red: Israr Itah
Perenang Indonesia I Gede Siman Sudartawa berlomba di nomor 50 meter gaya punggung putra cabang olahraga renang Asian Games 2018 di Stadion Aquatik, Senayan, Jakarta, Senin(20/8).
Foto: Republika/Prayogi
Perenang Indonesia I Gede Siman Sudartawa berlomba di nomor 50 meter gaya punggung putra cabang olahraga renang Asian Games 2018 di Stadion Aquatik, Senayan, Jakarta, Senin(20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Wisnu Wardhana menilai cabor renang Indonesia tidak sepenuhnya gagal pada Asian Games 2018. Cabang renang tak mampu menyumbangkan medali untuk Merah-Putih. Tapi menurut Wisnu perenang yang diturunkan tim Indonesia sukup sukses dalam mempertajam catatan waktu. Ia mengungkapkan, ada 10 rekor nasional yang berhasil dipecahkan oleh I Gede Siman Sudartawa dan kawan-kawan.

"Renang ini olahraga terukur. Memang dalam perolehan medali kita gagal. Tapi dalam catatan waktu, kita mengejar catatan lawan," kata Wisnu kepada Republika.co.id, Selasa (4/9).

Siman sebagai salah satu harapan Indonesia untuk mendulang medali hanya finis di urutan lima saat final nomor 50 meter gaya punggung, pekan lalu. Tapi perenang asal Bali itu menajamkan catatan waktunya dari 25,04 detik menjadi 25,01 detik. 

Dibanding negara-negara pesaing, menurut Wisnu, Indonesia lebih baik untuk urusan peningkatan catatan waktu. Bahkan Singapura yang punya perenang terbaik dunia Jopseph Schooling tidak mampu mempertajam waktunya walau berhasil meraih emas. 

Wisnu mengatakan, selain Siman, beberapa perenang muda debutan Indonesia juga tampil memuaskan untuk catatan waktu.

Selain untuk olahraga renang, pembelaan yang sama juga diberikan Wisnu untuk kategori polo air, loncat indah, dan renang indah. Wisnu menyebut Asian Games 2018 kali ini lebih banyak memberikan kontribusi untuk menambah pengalaman dan latihan mental bagi atlet Indonesia. Dari itu, menurut Wisnu, atlet Indonesia jadi paham bahwa mereka harus terus meningkatkan kualitas agar bisa bersaing dengan lawan dari negara lain.

Secara menyeluruh, PRSI tetap melakukan evaluasi untuk tim renang Indonesia. Mereka mengakui masih banyak kekurangan dibandingkan negara-negara yang jadi raja kolam renang. Untuk menyiasati hal tersebut, PRSI akan terus meningkatkan kualitas atlet Indonesia. Salah satunya dengan memperbanyak try out keluar negeri.

"Evaluasi dan perbaikan ke depan pasti akan kami lakukan. Kami akan terus membiasakan atlet renang Indonesia dengan kompetisi kelas dunia," ujar Wisnu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement