REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Seorang pria penikam dua turis Amerika di stasiun sentral Amsterdam, Belanda pekan lalu menyebut nama politikus anti-Islam Belanda, Geert Wilders. Hal itu diungkapkan tersangka kepada aparat kepolisian selama proses interogasi.
Dilansir di NBC News, Senin (3/9), pria yang diidentifikasi bernama Jawed S itu adalah seorang warga Afghanistan berusia 19 tahun. Ia berdomisili di Jerman dan sengaja bepergian ke Amsterdam untuk melakukan serangan.
Seorang jaksa mengatakan berdasarkan hasil interogasi, Jawed menganggap pernyataan Geert Wilders adalah penghinaan yang terus berulang kepada Tuhan, Alquran, dan Nabi Muhammad SAW.
Geerts Wilders
Serangan itu terjadi setelah Wilders, seorang politikus sayap kanan anti-Islam membatalkan rencana mengadakan kompetisi kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW. Jaksa mengatakan, Jawed menganggap kegiatan itu memiliki motif teroris yang jelas.
“Dia menyebut Wilders, tetapi tidak mengatakan apa pun tentang kompetisi kartun itu,” ujar Jaksa.
Hingga saat ini, belum ada bukti yang menyatakan tersangka bekerja sama dengan pihak lain. Kedua korban penikaman yang masing-masing berusia 38 tahun itu, masih mendapat perawatan di rumah sakit.
Tersangka yang dilumpuhkan aparat kepolisian dengan timah panas juga mendapat perawatan. Penahanannya diperpanjang selama dua pekan pada Senin (3/9) lalu. Jaksa mengatakan polisi Jerman telah menggeledah rumah tersangka dan menyita perangkat memori komputer.