Selasa 04 Sep 2018 22:11 WIB

Konser Kemanusiaan Sukses Kumpulkan Dana Miliaran Rupiah

Acara konser yang diramaikan banyak musisi ini juga diisi Elek Yo Band

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Elek Yo Band yang digawangi beberapa menteri Kabinet Kerja ini tampil di pagelaran jazz intenasional Java Jazz Festival 2018, Jumat (2/3) malam.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Elek Yo Band yang digawangi beberapa menteri Kabinet Kerja ini tampil di pagelaran jazz intenasional Java Jazz Festival 2018, Jumat (2/3) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Konser kemanusiaan untuk Lombok dan Bali sukses kumpulkan donasi sebanyak Rp 3 miliar. Dana kemanusiaan ini berupa uang tunai dan non tunai. 

Konser yang digelar pada 9 Agustus 2018 di Citos,  ini  diramaikan oleh banyak penyanyi dan musisi, seperti RAN, Andien, Dira Sugandi, Rossa, Once, Kikan, Tompi, Armand Maulana dan lain-lain. Adapun sejumlah pihak seperti Elek Yo Band (band para menteri), Komunitas Biduan, Ikatan Alumni  Universitas Indonesia (ILUNI UI), Musik Bagus Day, KitaBisa, Kolase, dan Citos yang turut memeriahkan acara ini. 

Pada Selasa (4/9), dana tersebut bertambah Rp 100 juta dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menjadi Rp 3,1 miliar. Hasil donasi dari konser digunakan membantu para penyintas bencana gempa bumi di Lombok dan Sumbawa pada tahap rekonstruksi dan rehabilitasi yang sedang berlangsung. 

Menteri Sosial Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menganggap kegiatan ini sangat penting, terlepas dari nominal yang dihasilkan. 

"Acara yang diorganize oleh Iluni dan komunitas biduan menunjukkan karakter bangsa yang kebersamaan gotong royong," kata Agus di acara Konferensi Pers Hasil Penggalangan Dana Konser Kemanusiaan Untuk Lombok dan Bali di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Selasa (4/9). 

Sementara itu, artis Glenn Fredly sebagai Musik Bagus Day ikut dalam program yang dirancang dan dilaksanakan bersama oleh Komunitas Biduan, Musik Bagus Day, serta ILUNI UI dalam wadah bernama Bale Nusa Lombok (BANULO). Di dalam BANULO terdapat lini akademik, musik, ekosistem, swasta, dan pemerintah. 

Fokus BANULO adalah upaya membangun 100 hunian sementara di Lombok dan pusat komunitas. Selain itu, ada pula pendampingan psikososial dan psikoedukasi.  Obat dan pelayanan medis untuk warga dilaksanakan oleh dokter spesialis dan dokter umum, serta dapur umum yang menyediakan makanan untuk seribu pengungsi setiap hari. 

"Kolaborasi seperti ini dengan teman-teman musisi dengan akademik ini adalah hal baru, dimana dia enggak cuma konser. Tapi ada kelanjutan yang memang kita pikirkan ke depan," kata Glenn. 

Ia berharap masyarakat yang terkena bencana gempa di Nusa Tenggara Barat dapat pulih. "Kita bisa belajar (juga) bahwa Indonesia memang berada di mata rantai ring of fire,"ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement