REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi sudah punya rencana untuk memanfaatkan uang senilai Rp 1,5 miliar dari bonus medali emas Asian Games. Dila, begitu sapaan akrabnya, akan menggunakan uang tersebut untuk biaya mengikuti turnamen atau kejuaraan internasional. Sebab, sampai sekarang, petenis berusia 23 tahun itu belum memiliki sponsor tetap.
"Bonusnya aku alokasikan untuk modal biaya turnamen," kata Dila, kepada Republika.co.id, Selasa (4/9).
Aldila memberikan kejutan di cabang tenis Asian Games yang baru saja rampung. Alumnus Universitas Kentucky, Amerika Serikat itu memenangkan medali emas Asian Games di nomor ganda campuran. Dila berjaya pada partai final bersama pasangannya Christopher Rungkat.
Dila dan Christo berhasil mengulang sejarah medali emas Asian Games yang pernah diraih pasangan ganda campuran pada 1990 di Beijing lewat Yayuk Basuki dan Suharyadi. Di final, Dila dan Christo mengalahkan pasangan ganda campuran Thailand Luksika Kumkhum dan Sonchat Ratiwatana dengan skor 6-4, 5-7, 10-7 di Jakabaring Tenis Center, Palembang, Sabtu (25/8).
Kegembiraan dan apresiasi begitu tinggi dari rakyat Indonesia untuk Dila/Christo karena sejak awal tidak ada yang menduga Indonesia bisa merebut medali emas Asian Games di cabang tenis. Bahkan PB Persatuan Tenis Lapangan (Pelti) sejak awal tidak menargetkan satupun atlet mereka untuk memenangkan medali karena minimnya persiapan dan fasilitas latihan yang tidak tetap untuk pelatnas.
Dila ingin memanfaatkan momentum Asian Games ini untuk terus meningkatkan level kariernya di dunia tenis internasional. Dila yang memang lahir dari keluarga pecinta tenis ini ingin memperbanyak jam terbangnya. Dila menargetkan dalam waktu dekat bisa menembus peringkat 500 WTA.
Lebih jauh lagi, target Dila adalah mencapai masuk ke dalam 200 besar WTA. Kuncinya, menurut dia, dengan rutinitas mengikuti kejuaraan dunia di berbagai negara.
Selain mengejar ranking WTA, Dila juga bertekad menembus kejuaraan Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Kemudian Dila ingin mengikuti Grand Slam yakni Australia Open, French Open, Wimbeldon dan US Open. Grand Slam merupakan turnamen paling bergengsi di dunia tenis yang bisa membuat Dila mendapatkan pengalaman bertanding melawan petenis-petenis terbaik dunia.
Dila ingin serius mewujudkan mimpinya itu dengan giat berlatih. Saat ini turnamen terdekat yang akan ia ikuti adalah Women Circuit di Australia. Dila akan berangkat ke Australia pada 19 September.