Rabu 05 Sep 2018 12:58 WIB

Ini Alasan GP Ansor Minta Polisi Pertimbangkan Ceramah UAS

GP Ansor punya catatan terkait ceramah UAS yang dinilai perlu dipertimbangkan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Choli Qoumas, mengungkapkan sejumlah alasan terkait permohonan pertimbangan kegiatan ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang dilayangkan kepada kepolisian. GP Ansor menilai, dalam beberapa ceramah yang disampaikan UAS terdapat ajakan-ajakan untuk menegakkan khilafah.

Selain itu, menurut Yaqut, terdapat ceramah UAS yang justru mencibir salah satu tokoh syuriah PBNU. Di samping itu, Yaqut menilai, terdapat ceramah UAS yang terkesan mengajak warga NU untuk melawan kepengurusan PBNU yang sah dengan mengikuti tokoh-tokoh NU tertentu.

Baca Juga

“Catatan-catatan ini yang menjadi dasar Ansor di Jepara menyampaikan permohonan ke kepolisian untuk mempertimbangkan kembali kehadiran UAS di sana. Artinya, jika pihak kepolisian tetap memperbolehkan, ya kita persilakan saja. Wong kami semua ngerti aturan, enggak mungkin bertindak sendiri,” tutur Yaqut kepada Republika.co.id, Rabu (5/9).

Baca: Masjid Ini Berharap UAS Menjadwal Ulang Ceramah di Boyolali

Lebih dari itu, Yaqut pun mengatakan, GP Ansor keberatan terhadap manajemen UAS yang menggunakan simbol-simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai organisasi yang telah dilarang di Indonesia. Kendati demikian, ia menegaskan, pihaknya tak pernah menolak adanya kegiatan ceramah UAS. Namun, hanya memberikan pertimbangan kepada kepolisian.

“Jepara itu salah satu basis NU di Jateng. Jika tim manajemen UAS mendatangkan petugas dengan menggunakan simbol-simbol HTI, apa ini bukan memancing namanya?” tuturnya.

Yaqut mengatakan, tindakan Ansor dengan melayangkan surat pertimbangan kepada kepolisian sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah agar lebih peka terhadap upaya-upaya yang hendak merusak negeri. “Soal bagaimana UAS mengoreksi diri itu di luar kemampuan saya, belajar dari masa lalu silakan,” katanya.

UAS terpaksa membatalkan jadwal ceramahnya di sejumlah daerah, di antaranya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta setelah mendapatkan ancaman dan intimidasi. UAS rencananya akan berceramah di beberapa kota pada September hingga Desember mendatang.

Pada bulan ini, UAS memiliki jadwal berceramah di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, dan Kediri. Pada Oktober, UAS pun berencana akan berceramah di DI Yogyakarta. Sedang di akhir tahun, alumnus al-Azhar (Mesir) itu rencananya akan berdakwah dengan Ustaz Zulfikar di Jawa Timur. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement