Rabu 05 Sep 2018 20:06 WIB

PAN: Data Daftar Pemilih Ganda Masalah Bersama

Eddy menegaskan, hal itu merupakan masalah bersama seluruh peserta pemilu.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Suparno mengatakan, permasalahan terkait daftar pemilih ganda bukanlah isu yang hanya dimiliki partai pengusung bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga. Eddy menegaskan, hal itu merupakan masalah bersama seluruh peserta pemilu.

"Daftar pemilih ganda ini bukan hanya masalah parpol prabowo-sandi, tapi semua parpol. Ini merupakan masalah yang mendapatkan perhatian serius dari seluruh partai, ini masalah untuk pemilu, bukan hanya pilpres," kata Eddy Suparno di Jakarta, Rabu (5/9).

Eddy berharap, semua partai yang ada di Indonesia bisa berdiri bersama guna membahas masalah tersebut. Keberadaan daftar pemilih ganda membuat partai pengusung Prabowo-Sandiaga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda penetapan Daftar Pemilih Semenetara (DPS) menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Mereka menemukan adanya 25 juta identitas ganda dari 137 juta pemilih yang terdaftar dalam DPS milik KPU. Sekretaris Jendral Demokrat Hinca Panjaitan berharap jika kesalahan terkait keberadaan pemilih ganda itu buksn merupakan sebuah kesengajaan.

Dia mengatakan, masalah tersebut bisa jadi disebabkan oleh kesalahan sistem. Atau, dia melanjutkan, kesalahan bisa terhadi akibat input data yang salah. Dia meminta pihak terkait untuk duduk bersama membahas masalah tersebut dan menunda penetapan DPT.

"Jangan dipaksakan ditetapkan hari ini, katakankah seminggu. Kami siap duduk bareng-bareng dan kami ajak parpol lain," katanya.

Sementara, berdasarkan data yang diterima dari KPU total pemilih yang masuk dalam DPT sebanyak 185.732.093 penduduk. Mereka tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7201 kecamatan dan 83370 kelurahan/desa di Indonesia. Ratusan juta warga itu nantinya akan memberikan suara mereka di 805.075 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Sementara, terdapat sekitar 2.049.791 warga indonesia yang berada di luar negeri masuk dalam DPT. Data didapat dari 130 kantor perwakilan negara di luar negeri. Mereka nantinya jakan mencoblos di 620 TPS dengan jumlah pemilih TPS sebesar 517.128 warga. Pemerintah juga menyiapkan 1.501 kotak suara keliling dan 269 pos dengan total pemilih masing-masing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement