REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (5/9) menuding sejumlah media sosial tengah berupaya mengintervensi pemilihan umum (pemilu) Kongres AS. Pemilu Kongres AS akan digelar November mendatang.
"Saya menduga mereka sudah melakukannya (intervensi)," kata Trump dalam wawancara dengan surat kabar konservatif Daily Caller, yang tidak menjelaskan lebih jauh tudingan presiden itu.
Sebelumnya presiden dari Partai Republik itu juga menuding media sosial dan mesin pencari mempunyai bias politik terhadap dirinya. Google, Facebook, dan Twitter membantahnya.
"Intervensi sebenarnya terjadi pemilu yang terakhir, di mana semua perusahaan sosial media itu merupakan badan usaha yang sangat liberal dan mendukung Hillary Clinton," kata Trump, merujuk pada lawannya dalam pemungutan suara memperebutkan kursi tertinggi Gedung Putih pada 2016 lalu.
Pernyataan Trump itu bertentangan dengan simpulan resmi dari badan-badan intelejen Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa Rusia telah mengintervensi pemilu presiden 2016 dengan tujuan memenangkan Trump.