REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keuangan syariah menjadi salah satu fokus pembahasan yang akan ditonjolkan dalam pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Gelaran akbar dengan lebih dari 2.000 agenda ini akan berlangsung di Bali pada 9-17 Oktober 2018.
Acara akan dihadiri oleh Presiden Indonesia selaku tuan rumah, Managing Director IMF, Bank Dunia, petinggi Bank Sentral juga menteri-menteri keuangan dari 189 negara di dunia. Selain itu, korporasi, pengusaha, lembaga keuangan swasta, dan pelaku ekonomi dari hulu ke hilir.
Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia, Doddy Zulverdi mengatakan keuangan syariah akan menjadi satu dari empat pokok pembahasan utama. Hal tersebut demi menunjukkan bahwa keuangan syariah memiliki peran besar dalam menopang perekonomian dunia.
"Kita ingin memastikan bahwa ekonomi syariah ini punya peran besar dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). Kita menyakini pendekatan berbasis syariah menjadi salah satu instrumen dalam mendukung SDG," kata dia dalam konferensi pers di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (5/9).