Rabu 05 Sep 2018 22:09 WIB

Pelatihan Juru Bicara Pancasila Diikuti 40 Orang

Selain penguatan kebangsaan, jubir juga dilatih penulisan, berdebat dan medsos

Remaja mengikuti sebuah seminar (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Remaja mengikuti sebuah seminar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Bela Indonesia menggelar pelatihan 1.000 Juru Bicara Pancasila. Pelatihan ini melibatkan 40 orang peserta berasal dari beragam latar belakang, seperti aktivis mahasiswa, perwakilan organisasi keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga penghayat kepercayaan. 

Selain penguatan isu kebangsaan, mereka juga dilatih kemampuan penulisan, berdebat, dan manajemen media sosial. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Komunitas Bela Indonesia (KBI) pada Jumat (31/8) sampai Senin (3/9), di Hotel The Rizen, Bogor.

Koordinator Program KBI, Anick HT menyatakan, pelatihan ini dibuat mengingat ancaman terorisme sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa yang menjadi perekat terbaik yang dimiliki bangsa ini perlu didengungkan ulang, bahkan dipasarkan.

Pengelolaan media sosial (medsos) menjadi salah satu titik tekan penting dalam pelatihan ini. “Beberapa riset menunjukkan, di dunia media sosial saat ini ternyata follower para influencer tau tokoh masyarakat yang menyebarkan konten negatif lebih banyak daripada yang kontennya positif,” ujar Anick dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Rabu (5/9).

Ada yang menarik juga dari salah satu narasumber pelatihan tersebut, yakni KH Mohammad Monib. Pengasuh Pondok Pesantren Fatihatul Quran Bogor ini menceritakan pengalaman pribadinya sebagai mantan radikalis yang telah insyaf dan sudah kembali menjadi pancasilais. “Saat itu, seperti santri-santri lain, saya juga menganggap orang di luar saya salah semua, dan cenderung memusuhi mereka,” paparnya. 

Pelatihan ini nampak dipersiapkan dengan serius untuk membuat juru bicara yang ditargetkan 1.000 orang dari 25 provinsi melakukan kerja-kerja kebangsaan secara sistematis dan massif. Komunitas ini telah memproduksi buku rujukan utama berjudul Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia, yang ditulis oleh Denny JA dan Tim. 

Di samping itu, menurut Anick HT, mereka juga menyiapkan seluruh materi, baik isu maupun skill, berupa slide power point maupun dalam bentuk serial video, untuk dimanfaatkan oleh khalayak yang hendak mengadakan pelatihan sejenis di manapun. 

‘Kami ingin sebanyak mungkin elemen bangsa ini peduli terhadap keutuhan dan kedamaian negeri ini. Dan setelah peduli, lalu melakukan sesuatu, sekecil apapun. Jika Anda berminat, ikuti informasinya di akun kami: @jaringankbi,” kata Anick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement