Rabu 05 Sep 2018 22:24 WIB

Sukabumi Belum Terdampak Pemadaman Listrik

Ini didasarkan pantauan PLN di area Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)
Foto: MOHAMAD HAMZAH/ANTARA FOTO
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wilayah Sukabumi diklaim belum terdampak pemadaman listrik seperti terjadi di daerah lain di Jawa Barat. Hal ini didasarkan pantauan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Sukabumi.

Berdasarkan keterangan dari PLN Distribusi Jawa Barat pada Rabu (5/9) siang, terjadi gangguan pada transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Paiton-Grati 1,2. Kondisi ini mengakibatkan putusnya pasokan pada sistem jaringan listrik Jawa Madura Bali (Jamali) dengan total sebesar 3.964 MVA.

"Sampai saat ini Sukabumi belum terkena dampak dari gangguan tersebut,’’ ujar Humas PLN APJ Sukabumi Wiwin Darwati kepada Republika.co.id, Rabu malam. Gangguan tersebut mudah-mudahan tidak sampai ke Sukabumi.

Informasi yang diperolehnya sampai sekarang ini gangguan tersebut masih dalam tahap penormalan. Sehingga pasokan listrik ke beberapa daerah di Jabar bisa kembali normal.

Sementara itu dalam keterangan persnya, Plt Deputy Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat, Iwan Ridwan mengatakan, gangguan pada transmisi SUTET Paiton-Grati 1,2 berdampak pad wilayah kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

Di mana dampak beban padam sebesar 815,52 MW yang meliputi beberapa area yakni Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.

Oleh karena itu kata Iwan, kepada para pelanggan yang terkena dampak pemadaman PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Kini PLN sedang berusaha untuk menormalkan kembali gangguan yang terjadi dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement