Rabu 05 Sep 2018 23:27 WIB

Jepang Mulai Bersihkan Dampak Terjangan Topan Jebi

Bandara Kansai di Jepang Barat masih ditutup untuk penerbangan.

Red: Nur Aini
Kerusakan fasilitas umum di Osaka akibat topan Jebi.
Foto: AFP
Kerusakan fasilitas umum di Osaka akibat topan Jebi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO --  Jepang pada Rabu mulai membersihkan berbagai kawasan dan sarana setelah bencana terjangan topan. Bencana alam itu menewaskan 11 orang, melukai ratusan, dan membuat ribuan lagi terdampar di bandar udara yang terendam banjir.

Bandar udara itu, yang berada di pusat industri dan pariwisata, belum jelas kapan dibuka. Topan Jebi, atau Swallow di Korea, adalah badai sangat kuat, yang melanda Jepang dalam 25 tahun belakangan. Gejala alam itu terjadi setelah hujan deras beberapa bulan, tanah longsor, banjir dan panas menyengat, yang merenggut ratusan jiwa pada musim panas ini.

Sekitar 3.000 wisatawan terdampar di bandar udara Kansai di Jepang barat, pusat penting perusahaan pengekspor semikonduktor. Kota itu dibangun di lahan reklamasi di teluk dekat Osaka dan terhubung ke daratan utama oleh jembatan rusak ketika kapal tanker menabraknya dalam badai itu.

Tetapi pada siang hari banyak orang telah diselamatkan oleh bus atau diangkut oleh kapal dari bandara itu. Air masih tergenang di landasan pacu setelah terendam banjir pada Selasa.

"Saya sungguh ingin mandi lebih daripada yang lain," kata seorang wanita kepada televisi NHK.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan pada Rabu sore sekitar 470 orang menderita luka-luka. Belum jelas kapan bandara itu akan dibuka lagi dan sejumlah jalan raya dan lintasan kereta api di kawasan-kawasan yang terkena dampak masih ditutup. Tetapi jumlah rumah tangga tanpa aliran listrik ditaksir mencapai 530 ribu.

"Pemerintah akan terus melakukan segala sesuatunya untuk menangani isu-isu ini dengan memberikan prioritas," kata Suga dalam jumpa pers sebelumnya.

JXTG Nippon Oil & Energy Corp menutup sedikitnya satu kilang minyak Sakai refinery di Osaka yang memproduksi 135 ribu barrel per hari. Hal itu akibat topan merusak bagian dari menara pendingin, demikian kementerian perdagangan.

Banyak pabrik chip beroperasi di kawasan Kansai. Tohiba Memory, pembuat chip memory terbesar kedua di dunia, memantau perkembangan secara seksama dan mungkin perlu mengapalkan produknya dari bandara lain jika Kansai masih ditutup, ujar wanita juru bicara perusahaan itu.

Ia mengatakan perusahaan tersebut berharap tidak merasakan dampak besar karena pabriknya di Yokkaichi di Jepang tengah tidak terkena dampak topan. Diperlukan waktu beberapa hari hingga sepekan untuk membuka kembali bandar udara Kansai, tergantung pada kerusakannya, demikian seorang yang tidak mau disebutkan namanya di industri penerbangan, seperti dikutip harian "Yomiuri".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement