REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa menilai gerakan #2019GantiPresiden memiliki makna universal untuk menyatukan kalangan yang tak setuju bakal calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kepemimpinannya. Karena itu, gerakan #2019GantiPresiden begitu populer di media sosial (medsos) maupun dunia nyata.
"Seorang pejawat pasti ada yang tidak suka. Sejauh ini #2019GantiPresiden jauh lebih bisa menghimoun orang-orang yang tidak suka terhadap Jokowi dalam kanal yang sama," kata dia di Jakarta, Rabu (5/9).
Namun, ia meragukan, jika gerakan #2019GantiPresiden diubah menjadi gerakan tagar lain akan viral seperti saat ini. Apalagi, jika tagar itu secara tegas mengusung Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia pada 2019.
Baca juga, Mahfud: Tak Ada yang Salah dengan Tagar 2019GantiPresiden.