Kamis 06 Sep 2018 10:17 WIB

Salam Sisters, Boneka Cantik Inspirasi Anak Muslim

Boneka Salam Sisters ini dipercaya mewakili berbagai latar belakang ras dan etnis.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Boneka Salam Sisters ada yang memakai jilbab dan tidak.
Foto: Zileej/Huffpost
Boneka Salam Sisters ada yang memakai jilbab dan tidak.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sebuah perusahaan yang bermarkas di Dubai menciptakan satu set boneka cantik. Boneka-boneka ini diharapkan dapat menginspirasi anak-anak Muslim di dunia untuk merasa bangga dan yakin mereka mampu menjadi seorang pemimpin.

Lima boneka yang dijuluki Salam Sisters didesain oleh Zileej. Zileej adalah sebuah perusahaan kreatif berbasis agama yang ingin membantu gadis-gadis Muslim merasa terhubung dengan komunitas mereka dan nyaman dengan identitasnya. Pengiriman pertama boneka-boneka ini mulai dikirim ke pelelangan pertengahan Agustus lalu.

"Kami ingin agar gadis-gadis muda yang tidak sering melihat identitas budaya dan representasi kepercayaan mereka dalam cara yang mereka kenal menjadi lebih percaya diri dan bangga dengan itu," ujar salah satu pendiri Zileej Ansarullah Ridwan Muhammad dilansir di HuffPost, Kamis (6/9).

Ia melanjutkan keinginannya agar Muslimah muda ini melihat setiap individu adalah cantik dan indah. Bahkan ketika mereka mengetahui mereka memiliki keberagaman dalam warna kulit, rambut, bentuk tubuh, dan agama.

photo
Seorang gadis bermain dengan boneka Salam Sisters bernama Maryam.

Boneka Salam Sisters ini dipercaya mewakili berbagai latar belakang ras dan etnis. Mereka menampilkan keberagaman global dengan sekitar 1,8 miliar umat Muslim di dunia.

Boneka-boneka ini pun diberi berbagai atribut atau contoh profesi. Diantaranya, jurnalis, astronomi, seni, olahragawan, sejarawan, dan pemimpin di bidang sosial.

Salah satu boneka bernama Karima direpresentasikan sebagai sosok yang suka bermain tenis dan belajar tentang luar angkasa. Nura digambarkan sebagai seorang ilmuwan yang bercita-cita tinggi yang juga bekerja keras menghafal Alquran. Ada pula Layla, seorang perancang busana yang gemar berkebun.

Berbagai kepribadian boneka dan latar belakang diambil dari berbagai sosok, salah satunya aktivis Muslim Australia yang sangat vokal Yassmin Abdel-Magied. Meski ia tidak memainkan peran aktif dalam penciptaan boneka tersebut, namun beberapa elemen kepribadiannya dimasukkan dalam boneka bernama Yasmina. Karakternya digambarkan sebagai seorang jurnalis foto dan pemimpin yang suka menggalang dana untuk amal.

Ide untuk membuat Salam Sisters dimulai dari pendiri Zileej, Peter Gould. Ia mencari boneka untuk kedua putrinya yang dapat membantu mereka merasa diberdayakan dan terhubung dengan identitas mereka sebagai keluarga Muslim.

"Ia ingin membuat sebuah permainan yang bisa mewakili mereka dan anak-anaknya sukai. Dengan sebuah pesan dan cerita yang akan menginspirasi mereka dalam menjadi pemimpin dan mendorong untuk berani memberikan kontribusi positif bagi dunia," kata co-founder Zileej Ansarullah Ridwan Muhammad.

Saat ini boneka tersebut telah dijual secara daring kepada pelanggan di Inggris, AS, Australia, dan Afrika Selatan. Perusahaan berharap dapat membuka penjualan hingga Kanada, negara-negara Teluk, dan negara lain di Eropa dan Afrika dalam waktu dekat.

Lima boneka Salam Sisters ini memiliki jilbab yang dapat dibongkar-pasang. Setiap boneka dilengkapi satu syal dengan velcro (perekat) serta syal tanpa velcro lainnya untuk mendorong pemilik boneka berkreasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement