REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengimbau seluruh organisasi masyarakat yang beroperasi di wilayah setempat untuk tetap netral menjelang Pemilu 2014.

"Saat ini ada sekitar 56 ormas yang tercatat di tempat kami. Mereka kami imbau untuk tetap menjaga independensi selama Pemilu," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bekasi Ida Farida, di Cikarang, Minggu.

Menurut dia secara aturan anggota sebuah ormas tidak dilarang untuk berpolitik, namun pihaknya mengingatkan agar tidak membawa organisasinya dalam politik praktis.

"Secara aturan tidak ada larangan bila anggota ormas berpolitik, tapi secara etika, dan tujuan organisasi sangat tidak etis sebuah ormas ikut politik praktis," katanya.

Dari 56 ormas yang telah terdaftar, kata dia, mayoritas di antaranya mempunyai ketua organisasi yang merupakan calon anggota legislatif (caleg) atau pengurus sebuah partai politik.

"Kalau pengurus ormas ada yang menjadi caleg, silahkan saja. Asalkan yang bersangkutan tidak memobilisasi organisasinya untuk mendukung salah satu caleg atau parpol," katanya.

Dikatakan Ida sanksi sosial akan diterima ormas yang terbukti terlibat dalam parpol, di mana kepercayaan masyarakat terhadap ormas bersangkutan akan berkurang.

"Masyarakat kita sudah pintar dalam melihat kredibilitas sebuah ormas," katanya.