Home >> >>
Pemilih di Kabupaten Bangkalan Berkurang 744 Orang
Jumat , 17 Jan 2014, 23:11 WIB
ANTARA
Seorang warga mengecek namanya dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Jumlah calon pemilih di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, berkurang sebanyak 744 orang karena meninggal dunia dan sebagian karena ditemukan data pemilih ganda.

"Calon pemilih yang meninggal dunia sebanyak 740 orang, sedangkan yang ganda sebanyak 4 orang," kata Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar, Jumat (17/1).

Ia menjelaskan, temuan pengurangan jumlah calon pemilih di Kabupaten Bangkalan itu diketahui setelah pihak KPU melakukan pemutakhiran data jumlah pemilih bersama panitia pemilihan kecamatan (PPK) se-Kabupaten Bangkalan, Panwaslu, Panwascam dan panitia pengawas lapangan (PPL).

Dengan pengurangan calon pemilih ini  maka jumlah DPT di Kabupaten Bangkalan untuk pemilu legislatif 2014 menjadi 955.998 orang pemilih. Sebelumnya jumlah pemilih yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan sebanyak 965.742 orang.

Sementarakeempat pemilih yang ditemukan ganda berasal dari Kecamatan Kota Bangkalan, yakni ganda dengan Kabupaten Malang dan yang bersangkutan memilih mencoblos di Kabupaten Malang.

Selanjutnya ada juga pemilih asal Socah, Bangkalan dengan Kabupaten Tasik Malaya dan yang bersangkutan memilih mencoblos di Tasik Malaya. Pemilih asal Kecamatan Modung ditemukan ganda dengan Kabupaten Situbondo dan yang bersangkutan memilih untuk menggunakan hak pilihnya di Kabupaten Situbondo.

Pemilih ganda lainnya yang ditemukan KPU ialah asal Kecamatan Galis ganda dengan Kabupaten Malang, dan yang bersangkutan memilih mencoblos ke di Kabupaten Malang.

Ia menyebut jumlah calon pemilih berdasarkan hasil data terakhir kemungkinan masih berubah, mengingat sesuai dengan ketentuan, perbaikan data calon pemilih akan terus dilakukan hingga menjelang pelaksanaan pencoblosan pada 9 April 2014.

"Apabila ada pemilih yang ingin pindah mencoblos, maksimal 14 hari sebelum pencoblosan, lebih dari itu berkasnya akan ditolak," katanya menjelaskan.

Redaktur : Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar