Home >> >>
'Nasib' PBB Ditentukan di Pemilu 2014
Sabtu , 18 Jan 2014, 02:13 WIB
IST
Bendera Partai Bulan Bintang (PBB).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang (PBB) Kalimantan Selatan H Pangeran Ibrahim menyatakan, tahun 2014 merupakan tahun penentu partai politik yang berasaskan Islam serta berlambang bulan bintang itu.

"Karena itu, mari kita tingkatkan kebersamaan agar PBB yang bernomor 14 sebagai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014, tetap eksis," ajaknya pada peringatan maulid Nabi Muhammad saw, di Banjarmasin, Jumat (17/1) malam.

"Yang lebih utama lagi, harus menjaga dan meningkatkan kebersamaan dalam pemenangan Pemilu 2014, yang mungkin tinggal sekitar tiga bulan lagi, kalau pelaksanaannya tepat 9 April mendatang," tandas politisi muda PBB yang menyandang gelar sarjana hukum Islam itu.

Namun ia berpesan, walaupun seandainya terjadi penundaan pelaksanaan Pemilu 2014, jangan membuat semangat juang menurun, tapi manfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

"Kalau terjadi penundaan Pemilu 2014, itu hanya tertundanya sebagai anggota legislatif, yang insya Allah bagi celon anggota legislatif (caleg) PBB juga turut serta," demikian Ibrahim.

Sementara KH Husin Nafarin dalam ceramahnya, mengajak kaum Muslim, terutama caleg dari PBB agar memperbanyak salawat supaya mendapat safa'at dari rasulullah saw, termasuk dalam upaya menggapai cita-cita atau tujuan perjuangan.

"Mengucap salawat yang terbaik saat melaksanakan shalat. Yang berarti kita jangan sekali-kali meninggalkan shalat, terutama shalat lima waktu yang menjadi kewajiban bagi kaum Muslim," tandasnya.

Peringatan maulid Nabi Muhammad saw itu dilaksanakan Pengurus Cabang PBB Kota Banjarmasih bertampat di kediaman Sekretaris DPW parpol tersebut H Ismail Ibrahim.

Sedangkan tema yang mereka usung, 'Dengan Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad Saw, Mari Kita Tiru Akhlak Mulia yang Dimiliki )leh Rasulullah untuk Kita Implementasikan Dalam Kehidupan Kita Sehari-hari.'

Redaktur : Djibril Muhammad
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar