Home >> >>
Enam Ribu NIK Invalid Ditemukan di Tanjabar
Ahad , 26 Jan 2014, 07:29 WIB
ANTARA/Andika Wahyu
Pemilu 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, masih menemukan lebih enam ribuan pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap namun belum memiliki NIK.

"Bahkan dari hasil pengecekan di lapangan, ribuan warga yang tidak memiliki NIK tersebut umumnya warga pendatang, terutama mereka yang bekerja di sejumlah perusahaan di Kecamatan Muara Papapil," kata anggota KPU Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Suroso ketika dihubungi, Sabtu (25/1).

Ia menjelaskan Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setempat belum bisa memberikan NIK karena baik nama ataupun tanggal lahirnya tidak terdaftar di Kabupaten Tanjabar.

Suroso mengatakan tanggal lahir pemilih tanpa NIK itu tidak terdaftar di Tanjabar dan NIK-nya terdaftar di daerah lain. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, KPU bersama jajaran dibawahnya akan menemui pemilih untuk meminta NIK.

Sebagian besar pemilih yang tidak memiliki NIK merupakan karyawan perusahaan, jelas Suroso.
Untuk memperbaiki, pihaknya masih mempunyai waktu sesuai rekomendasi dari Banwaslu Pusat hingga 14 hari sebelum pelaksaaan pemungutan suara 9 April 2014.

Ia mengatakan, jumlah NIK invalid yang ada sekarang ini sudah jauh menurun bila dibandingkan sebelumnya, dari sekitar 25 ribu pemilih yang belum mempunyai NIK, setelah pendataan ditemukan 13.000 NIK invalid. Selanjutnya menurun hingga ada sekitar 6 ribu lagi pemilih yang belum mempunyai NIK.

"Nanti akan kita sandingkan antara data base kependudukan dengan data DPT KPU sehingga akan ketahuan nama pemilih yang belum mempunyai NIK ataupun permasalahan lainnya," katanya menambahkan.

Redaktur : Djibril Muhammad
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar