REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Pol Sutarman meminta anggotanya melakukan latihan ulang untuk mengamankan Pemilu 2014.
"Sudah dilatihkan sampai saya mintakan latihan ulang, dan latihan ulang sampai latihan kontigensi. Kalau pun Pemilu 2014 dalam keadaan kontigensi kita siap mengamankan," kata Sutarman di sela-sela rapat koordinasi Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Baharkam) Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/1).
Pernyataan tersebut menyusul pernyataan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) bahwa kerawanan pengamanan Pemilu 2014 mencapai 30 persen. Ini berdasarkan indikator jumlah penduduk miskin dibanding jumlah pemilih.
Menurut data Bawaslu, kerawanan itu dipetakan mulai dari tahap pendaftaran, pemutakhiran data pemilih, pengadaan logistik, kampanye, pemungutan serta penghitungan suara. Dalam tahap pendaftaran, terdapat 169 kabupaten-kota yang masuk dalam kategori sangat rawan, tahap distribusi logistik 155 kabupaten-kota, pemungutan dan penghitungan suara 92 kabupaten-kota.
Sutarman mengatakan pihaknya telah memetakan pengamanan dari seluruh tahapan mulai dari distribusi logistik pemilu hingga pada masa penghitungan suara.
"Ada kerawanan-kerawanan dalam Pemilu 2014, termasuk menjelang pada tahapan distribusi hingga menghadapi masa kampanye, kemudian masa tenang, pencoblosan dan penghitungan suara. Seluruh tahapan itu sudah kita petakan kerawanannya dan seluruhnya sudah disiapkan," paparnya.