REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) optimistis akan bisa mengusung Ketua Umumnya Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Pasca-Pemilu Legislatif 2014 Hata diyakini akan jadi menjadi capres sesungguhnya bukan capres wacana.

Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edi mengatakan sangat mungkin bagi PAN untuk menggalang dukungan partai kecil menengah untuk mengusung capres di luar capres yang selama ini diwacanakan. "Sekarang ini kan sudah ada yang gembar-gembor, tapi kan mereka baru capres wacana belum capres riil. Bisa saja nanti kita usung capres riil,'' kata Tjatur, Senin (27/1).

Saat ini, kata Tjatur, banyak tokoh yang 'mbagusi' seolah-olah bakal bisa maju capres. Padahal bisa saja mereka tidak akan bisa maju.

Melongok sejarah, kata Tjatur, capres di Indonesia justru yang terpilih adalah orang yang munculnya secara mendadak. Tjatur mencontohkannya dengan Gus Dur pada 1999 dan Susilo Bambang Yudhono (SBY) di Pemilu 2004. Masyarakat tidak ada yang menduga kalau SBY yang akan menjadi presiden.

"Indonesia ini penuh dengan kejutan," kata Tjatur. Bisa saja parpol yang sekarang dianggap besar ternyata dalam pemilu menjadi menengah atau kecil. "Begitu juga sebaliknya."