REPUBLIKA.CO.ID, Mabes Polri menggelar simulasi sistem pengamanan Pemilu 2014 dengan melibatkan 600 personel gabungan.
"Kita sudah persiapkan untuk meminimalisir kemungkinan kendala di lapangan," kata Direktur Sabhara Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Heri Hawan di Polda Metro Jaya di Jakarta, Rabu (29/1)
Ia mengatakan Polri mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung guna mengamankan pelaksanaan Pemilu 2014. Pelaksanaan simulasi pengamanan Pemilu 2014, katanya, dihadapkan dengan kondisi yang berpotensi terjadi kerusuhan dan bentrokan antarmassa saat pemilu berlangsung.
Polri, katanya, memetakan tingkat kerawanan sesuai dengan karakter dan kondisi setiap daerah di Indonesia saat berlangsung kegiatan pemilu.
Heri berujar, potensi ancaman gangguan keamanan kegiatan pemilu tergantung karakter sehingga Polri akan memberlakukan sistem skala prioritas dengan menempatkan personel sesuai kemampuan, kekuatan sarana dan prasarana.
Ia mencontohkan tentang Polda Metro Jaya yang menyiapkan 19.000 personel atau dua per tiga kekuatan yang dimiliki untuk mengamankan pemilu.
Heri menuturkan, Polri akan memberlakukan Peraturan Kapolri Nomor 01 dan Nomor Tahun 2012 tentang tindakan tegas bila terjadi gangguan kamtibmas. Namun, Polri akan mengedepankan prosedur pengamanan, antara lain berupa upaya preventif, pre-emtif, dan represif.