REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat intelijen Universitas Indonesia, Andi Wijaya mengatakan aparat keamanan mesti menyiapkan skenario terburuk terkait pengamanan pemilu 2014.
Karena potensi kerusuhan pada pemilu kali ini cukup terbuka. "Potensinya ada untuk kerusuhan. Skenario terburuknya harus disiapkan," ujarnya, Rabu (29/1).
Dari hasil kajian Andi, pileg relatif lebih berpotensi menciptakan kericuhan sosial ketimbang pilpres.
Karena kontestasi yang terjadi pada pemilu legislatif lebih banyak melibatkan orang ketimbang pada saat pemilihan presiden. "Karena saat pileg pesertanya sudah mengerucut," katanya.
Menurutnya, kunci penting pengamanan pemilu 2014 adalah netralitas unsur keamanan. Tanpa ada netralitas maka potensi kerusuhan semakin besar. "Di saat bersamaan unsur keamanan seperti Polri, TNI, dan BIN mesti netral," katanya.