REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa sebagai salah satu organ di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menyampaikan keprihatinan atas kegaduhan politik jelang Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014.
Di hadapan perwakilan Panglima TNI, Pagar Nusa mendesak elit bangsa untuk menghentikan kondisi tersebut.
"Pemilu harus tetap berlangsung sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Kami mendesak elit bangsa menghentikan kegaduhan politik, menghentikan wacana penundaan Pemilu," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa, Muhammad Nabil Haroen,
Hal itu disampaikan dia di acara Silaturahim Nasional Dewan Pendekar dalam rangka peringatan Hari Lahir Pagar Nusa ke 28 tahun, di Lantai 8 Gedung PBNU, Kamis (30/1).
Nabil memaparkan, alasan desakan agar Pemilu tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal, yaitu bahaya yang muncul jika terjadi kekosongan pemimpin.
"Mundurnya Pemilu, meskipun hanya sehari, bisa mengakibatkan terjadinya kekosongan pemimpin. Kondisi itu jelas sangat membahayakan, dan bersama-sama harus kita hindari," tuturnya.
Untuk suksesnya Pemilu, Nabil juga mengatakan, pihaknya siap membantu melaksanakan pengamanan.
"Kami siap mengerahkan anggota untuk membantu pengamanan Pemilu agar sukses, tetap berlangsung sesuai jadwal dengan aman. Dalam waktu dekat instruksi resmi akan kami keluarkan, agar semua pengurus dan anggota Pagar Nusa, dari pusat sampai ranting, siap membantu pengamanan Pemilu," kata Nabil.
Hadir di Silatnas Pagar Nusa tersebut adalah Pa Sahli Tingkat III Bidang Komsos Panglima TNI, Mayjen Iskandar M. Sahli, dan Kolonel (Kav) Agus Suharto, sebagai perwakilan dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang berhalangan hadir. Acara Silatnas dibuka oleh Wakil Ketua Umum PBNU H. As’ad Said Ali.