REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat meragukan independensi Lingkar Survei Indonesia (LSI) dalam mengukur tingkat elektabilitas dan kinerja partai di masyarakat. Karenanya, Demokrat tidak menjadikan survei yang dilakukan LSI sebagai patokan.
"Rilis Lingkaran Survei Indonesia tidak bisa dijadikan patokan karena lembaga ini bukan lembaga survei independen murni," kata juru bicara Partai Demokrat, Ikhsan Modjo di Jakarta, Senin (3/2).
Ikhsan menilai LSI lebih sebagai corong kepentingan politik pemodal di belakang keberadaan lembaga survei tersebut. Ia juga mengingatkan LSI juga pernah mengumumkan hasil yang kurang lebih sama seperti ini di Pemilu 2009, tapi ternyata sama sekali salah.
"Sebaliknya berbekal survei yang dilakukan Partai Demokrat dan fakta 2009 bahwa hasil Lingkaran SI selalu bertolak belakang dengan kenyataan. Partai Demokrat justru lebih percaya diri menghadapi Pemilu Legislatif 2014," katanya menegaskan.
Ia menjelaskan, beberapa survei yang dilakukan untuk konsumsi internal Partai Demokrat menunjukkan peningkatan dan perbaikaan elektabilitas, walau belum sesuai yang mereka harapkan.
Menurutnya, para kader Demokrat juga terbukti lebih banyak yang turun ke lapangan dan bekerja secara tekun dan tanpa henti menggarap 'akar rumput' ketimbang partai lain.
Selain itu Ikhsan menegaskan kader partainya tetap fokus melaksanakan kerja partai tanpa terpengaruh hasil survei yang diumumkan beberapa lembaga.
"Kader-kader Demokrat tetap fokus pada kerja partai dan tidak terpengaruh survei," ujarnya.