Pejabat baru Kapolri Komjen Pol Sutarman mengucapkan sumpah jabatan saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri sudah menerjunkan pasukan intelijen untuk menghimpun informasi seputar kemungkinan terjadinya gangguan keamanan pada Pemilu 2014 dari wilayah seluruh Indonesia. Sayangnya, pasukan intelijen yang diturunkan jumlahnya terbatas.
“Ada celah kekosongan, tidak semua wilayah memiliki intelijen,” ujar Kapolri Jenderal Sutarman di Mabes Polri Senin (3/2).
Padahal, ujar Sutarman, fungsi intelejen dalam membangun kekuatan Polri dalam menentukan langkah sangat penting. Karenanya, seluruh petugas intelejen dapat melakukan perluasan jaringan demi mendapatkan informasi khususnya terkait potensi gangguan keamanan pemilu mendatang.
Tak hanya dari sektor aparat, peran media massa yang memiliki kekuatan tersebar di daerah juga diminta dapat menjadi kekuatan Polri. “Termasuk kawan-kawan media, informasi dari media dapat disampaikan kepada Intel kami untuk kemudian diteruskan kepada pimpinan,” ujar Sutarman.
Jenderal bintang empat ini menambahkan, dengan informasi akurat dan bermanfaat dari siapapun kepada intel, dapat membantu Polri dalam menjaga keamanan tahun 2014.