Home >> >>
Jelang Pemilu Polri Mulai 'Sebar' Intelijen
Senin , 03 Feb 2014, 14:51 WIB
Kapolri Jendral Pol Sutarman (kiri) bersama Ketua KPU Husni Kamil Manik (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kanan) saat Apel Gelar Pasukan di Jakarta, Kamis (30/1). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pelaksaan Pemilu 2014, Jajaran Kepolisian mempertajam kinerja intelijen untuk menentukan strategi pengamanan di berbagai daerah.
 
Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, intel Polri yang berada di bawah naungan Badan Intelejen dan Keamanan (Baintelkam) wajib dipertajam jelang pengamanan Pemilu tahun ini. Sebagai satuan yang berkerja sunyi senyap, jauh sebelum Mantap Brata dimulai tanggal 16 Maret nanti, pasukan Intelkam sudah melakukan pekerjaan mereka.
 
“Intel melakukan pengumpulan informasi  yang berpotensi menjadi masalah sosial di tahun 2014 ini, jadi keberadaan mereka kami gunakan untuk mengkonter informasi itu,” ujar Sutarman di Mabes Polri Jakarta Selatan Senin (3/2).
 
Sutarman mengatakan, hasil kerja petugas intel di seluruh daerah Indonesia akan sangat membantu pasukan Polri di lapangan untuk bergerak. Nantinya, informasi yang naik dari intel, dapat dijadikan bahan pertimbangan Polri dalam menentukan strategi pengaman berbeda di setiap daerahnya.
 
“Nanti informasi itu, sekecil apapun akan disaring untuk kemudian disikapi oleh pimpinan agar dapat menentukan langkah selanjutnya, informasi intel dapat menjadi peredam sebelum masalah sosial terjadi,” ujar Dia.
 
Polri dimandati tugas pengamanan Pemilu (Pam Pemilu) 2014. Operasi yang akan digelar 224 hari dengan melibatkan 400 ribu lebih pasukan ini dimodali dana pengamanan sebesar Rp 1 triliun. Sejauh ini, Polri berencana memulai Operasi Mantap Brata pada tanggal 16 Maret nanti, jelang masa pemilihan calon legislatif.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Gilang Akbar Prambadi
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar