Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo (tengah)
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Konvensi capres Partai Demokrat dihentikan karena pernyataan Ramadhan Pohan untuk menjadikan Pramono Edhie Wibowo sebagai cawapresnya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Pernyataan itu disampaikan salah satu inisiator PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo), Fahmi, di Depok, Rabu (5/2). "Jika pernyataan itu tidak dicabut, publik menafsirkan sinyal implisit bahwa Konvensi Demokrat sudah kehilangan 'ruhnya'," ujar Fahminya.
Ia mengatakan, pengajuan Pramono jadi wapres telah 'mencederai' semangat Susilo Bambang Yudhoyono dan mengecilkan kapasitas Pramono serta juga para konvensi yang lain, yang sejak awal dirancang Konvensi Demokrat untuk menentukan capres bukan cawapres untuk partai demokrat di Pilpres nanti.
Dikatakannya pernyataan politikus Partai Demokrat Ramadhan Pohan juga dinilai telah mencampuri terlalu jauh 'rumah orang lain'. Menurutnya, bagi PDI Perjuangan dan Jokowi membutuhkan seribu orang yang 'ngoceh' seperti Ramadhan Pohan. Dalam Islam itu bagus menambah pahala Jokowi dan mengurangi dosa. Bonusnya elektabilitas PDI Perjuangan dan Jokowi trendnya akan naik karena publik tambah simpati.
Fahmi menyarankan agar Ramadhan Pohan fokus saja kerja-kerja politik menyelamatkan Demokrat agar dapat lolos presidential threeshold, dan tidak suaranya tidak hancur dalam pemilihan legislatif 014, baru berikutnya dapat membahas koalisi atau apapun maunya Ramadhan Pohan.
"PR masing-masing PDI Perjuangan dan Demokrat masing-masing banyak yang harus diselesaikan," ujarnya.
Selain itu Fahmi juga mengungkapkan pernyataan Ramadhan Pohan, Jokowi cocoknya menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) karena hobinya blusukan, sebaiknya disikapi secara dewasa sesuai peribahasa anjing menggongong, kafilah berlalu.
"Tak perlu disikapi serius anggap saja angin lalu," katanya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dinilai Ramadhan Pohan belum siap menjadi presiden. Jokowi jadi Menteri PDT (Pembangunan Daerah Tertinggal) saja. Menurut Pohan, Jokowi bisa melakukan blusukan apabilan menjadi Menteri PDT. "Jokowi kan senang blusukan. Dengan jadi Menteri PDT, dia bisa blusukan ke daerah-daerah," ujarnya.