Home >> >>
Guru Diajak Sosialisasi Pemilu
Rabu , 05 Feb 2014, 16:56 WIB
Tahta Aidilla/ Republika
Spanduk sosialisasi pemilu terpasang di jalan Rawajati Timur, Jakarta, Ahad (29/12). jenis media sosial dan teknologi informasi bisa dimanfaatkan KPU untuk meningkatkan partisipasi, keingintahuan, serta aktifitas masyarakat dalam pelaksanaan pemilu 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bangka Belitung (Babel) menggandeng para guru sekolah menengah atas dan sederajat dalam menyosialisasikan Pemilu 2014 kepada siswanya.

"Dengan adanya sosialisasi dan ajakan para guru ini akan meningkatkan partisipasi pemilih pemula menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada tanggal 9 April 2014," kata Ketua KPU Provinsi Babel Fahrurrozi di Pangkalpinang, Rabu (5/2).

Ia menjelaskan sosialisasi pendidikan politik yang baik kepada siswa-siswi tingkat SMA dan sederajat merupakan bagian dari pendidikan kewarganegaraan yang di dalamnya membahas tentang kepemiluan.

"Anak didik harus diajak untuk memilih pada pertama kali dia memilih dan diberi pemahanam yang tepat tentang makna dari sebuah kepemiluan agar dengan kesadarannya mau menggunakan hak pilihnya," ujarnya.

Fahrurrozi berharap mereka dapat mengajak siswa mendemontrasikan pemilu dalam bentuk pemilihan-pemilihan yang ada di sekolah. Misalnya, pemilihan ketua kelas dan pemilihan ketua OSIS.

Namun, yang sangat penting, menurut dia, pemilih pemula ini diberikan pemahaman tentang makna sebuah pemilu sehingga pada akhirnya mereka sadar akan pentingnya arti satu suara untuk menentukan nasib masa depan bangsa.

"Diharapkan dengan adanya sosialisasi pemilu ini akan meningkatkan pendidikan dan pemahaman siswa dan siswi tentang pentingnya menggunakan hak pilihnya pada pemilu nanti sehingga akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu dan pemimpin atau wakil rakyat yang terpilih nanti," ujarnya.

Sebelumnya, pihaknya telah melatih melatih 70 guru tingkat SMU dan sederajat se-Bangka Belitung dan kegiatan ini dalam upaya membangun kemitraan yang harmonis antara KPU dan guru-guru SMA/ SMK mengingat jumlah pemilih pemula yang kuantitasnya cukup banyak dari populasi jumlah pemilih lainnya dalam pemilihan umum dan pilkada.

"Diharapkan para guru-guru yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi perpanjangan tangan KPU untuk dapat memberikan informasi lebih jauh kepada para siswa tentang kepemiluan yang sudah memenuhi usia 17 tahun di lingkungan sekolahnya," ujarnya.

Redaktur : Djibril Muhammad
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar