Home >> >>
Gita: Infrastruktur Desa Harus Dibenahi
Rabu , 05 Feb 2014, 18:50 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Infrastruktur di perdesaan  masih sangat memprihatinkan. Padahal desa merupakan penghasil berbagai produk  pertanian. jika kondisi infrastruktur tak dibenahi, bukan mustahil hasil  pertanian dalam negeri akan tergeser oleh produk impor.

Karena itu perbaikan infrastruktur perdesaan menjadi prioritas kelima kandidat capres dalam konvensi Partai Demokrat, Rabu (5/2) di Hotel Harris Bandung.

Menurut Gita Wirjawan,  dalam tiga tahun terakhir investasi mengalami  kenaikan antara  25 sampai 30 persen. Investasi tersebut, kata dia, sebagian besar dialokasikan di pulau Jawa. Jabar, kata dia, merupakan salah satu provinsi yang mendapatkan anggaran investasi kedua terbesar setelah Jakarta.

"Hanya saja  investasi tersebut hanya terpusat  di  Pantura," kata dia.

Pembangunan infrastruktur seperti jalan, Irigasi, dan lain  sebagainya masih  terpusat di wilayah Jabar Utara ( Pantura). sedangkan wilayah Jabar selatan, sampai saat ini masih diabaikan. Selain itu, kata dia, sampai saat ini belum ada perencanaan infrastruktur di wilayah Jabar selatan.

"Di Jabar selatan nyaris tak ada pembangunan infrastruktur di wilayah Jabar selatan. Padahal wilayah ini potensi pertanian, pertambangan, dan pariwisatanya sangat besar," ujar dia.

Jika dirinya terpilih jadi presiden, kata Gita, pembangunan infrastruktur di wilayah Jabar selatan seperti jalan dan pelabuhan akan menjadi prioritas utama.

Menurutnya, pembangunan jalan yang terkoneksi mukai dari barat ke timur di wilayah Jabar selatan akan dilakukan.

"Pembangunan infrastruktur di wilayah ini sangat bisa membuat lapangan kerja dan menggerakkan rode ekonomi," tutur dia.

Redaktur : Julkifli Marbun
Reporter : Djoko Suceno
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar