REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik bertekad menjadikan Pemilu 2014 mendatang menjadi pemilu yang berkualitas. ''KPU berharap Pemilu 2014 menjadi episode terakhir transisi demokrasi di Indonesia dan mulai memasuki demokrasi modern dengan menghadirkan kesejahteraan, keadilan, berperan aktif dalam tata kelola dunia,'' ujar Husni saat dihubungi Republika, Rabu (5/2).
Menurut Husni, KPU berkewajiban melayani hak pilih setiap warga Negara sebaik-baiknya. KPU juga berkewajiban memperlakukan peserta pemilu adil dan setara. Sekaligus memfasilitasi pemilu secara demokratis dalam rangka menghadirkan pemimpin yang menjalankan amanah rakyat dan menjalankan demokrasi. Di pundak KPU rakyat mengharapkan pemilu yang jurdil (jujur dan adil). ''Jangan kita gadaikan dengan kepentingan sesaat dan bahkan individual,'' tegasnya.
Pihaknya, lanjut Husni mengingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu untuk bertanggung jawab kepada rakyat dan generasi hari ini dan masa yang akan datang. Husni menambahkan bahwa penyelenggara Pemilu 2014 akan jadi pembuktian sejauh mana nasionalisme seseorang.
"Upaya mewujudkan pemilu jurdil bukan sekedar menjaga otensitas suara rakyat tetapi menjadikan Indonesia rujukan dunia praktik demokrasi yang bermartabat. KPU sedang mencoba mengakhiri pancaroba demokrasi menuju tata kelola demokrasi yang terkonsolidasi,'" jelas Husni.
Ditegaskan Husni, Pemilu yang sukses bukan hanya ditentukan oleh KPU semata, melainkan seluruh stakeholder yang terkait termasuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan seluruh peserta Pemilu. "Untuk itu marilah bersama-sama gelorakan tekad profesionalitas dan independensi serta integritas kita. Peserta partai juga punya peran dalam menjadikan demokrasi kita bermartabat. Bisa sirna kalau kita tidak memiliki komitmen moralitas dan integritas yang kuat,'' pungkas Husni.