REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mulai melakukan sosialiasi tahapan pelaksanaan pemilihan umum ke sejumlah masyarakat. Khususnya kelompok marginal, termasuk penjaja seks komersial.
"Relawan Demokrasi sudah bergerak melakukan sosialisasi sesuai segmen masing-masing. Ada beberapa segmen khusus. Seperti masyarakat marginal tidak hanya dari kalangan ekonomi rendah ke bawah, tapi juga menyusuri para PSK," ujar Komisioner Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU, Bogor, Bambang Wahyu, Rabu (5/2).
Bambang mengatakan, ada salah satu relawan yang khusus melakukan sosialisasi ke kalangan masyarakat marginal, seperti PSK. Kemudian, tukang ojeg, dan pedagang di pasar-pasar tradisional.
Bambang mengatakan, KPU Kota Bogor saat ini terus mengintensifkan sosialisasi pelaksanaan pileg. Caranya, dengan memperkuat koordinasi serta kemitraan melalui media agar memantapkan partisipasi masyarakat terhadap pesta demokrasi di daerah tersebut.
"Saat ini KPU sedang memperbanyak koordinasi dengan 'stakholder' pemilu. Seperti pemerintah daerah, kepolisian, dan penguatan relawan di lokasi," ujarnya.
KPU Kota Bogor juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah media pemerintah guna penyebarluasan informasi terkait pemilu.
KPU Kota Bogor menargetkan partisipasi masyarakat dalam pemilu tahun ini sebesar 76 persen. Ini merujuk pada target KPU Provinsi Jawa Barat yang berharap satu persen lebih tinggi dari target KPU pusat yakni, 75 persen.
"Sampai saat ini tahapan pemilu terus berjalan, sosialisasi akan terus berjalan sampai sebelum pemilihan dilaksanakan," ujarnya