REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- TNI dan Polda bali akan bersinergi mengamankan Pemilu Legislatif serta Pilpres 2014.
"Polisi tidak bisa sendiri bersama TNI adakan latihan bersama," kata Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu, usai memimpin apel kesiapan pengamanan Pemilu 'Mantap Brata Agung 2014' di Denpasar, Jumat (7/2).
Ia menjelaskan selain dengan aparat TNI, pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah termasuk penyelenggara Pemilu di antaranya Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu.
Jenderal bintang dua itu menginginkan agar kerja sama itu bisa optimal dalam kegiatan pengamanan untuk mewujudkan Bali yang aman dan kondusif.
Petugas berwajib itu, katanya, akan ditempatkan pula di sejumlah pintu-pintu masuk di antaranya pelabuhan dan pantai untuk mengantisipasi masuknya aksi anarkis dari luar Bali.
"Bersama TNI dan dibantu aparat desa melalui sistem pengamanan 1x24 jam. Itu akan sangat membantu kegiatan preentif dan preventif," ucap mantan kapolda Bengkulu itu.
Benny Mokalu menyatakan pihaknya akan mengerahkan seluruh personel Polda Bali yang berjumlah 12.680 orang untuk membantu kegiatan pengamanan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Sementara itu Panglima Komando Daerah Militer IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya menyatakan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan kepolisian untuk menciptakan keamanan Pemilu di Pulau Dewata.
Ia meminta seluruh aparat TNI untuk selalu waspada dan tidak lengah dalam menjalankan tugas pengamanan Pemilu. "Semua harus waspada. Kalau lengah kita kalah dan sengsara. Kami dukung penuh dengan kerja sama sesuai aturan," katanya.