Unit Jibom memeriksa kotak kardus yang dicurigai sebagai bom pada simulasi pengamanan Pemilu 2014 di jalanan Diponegoro, Bandung, Kamis (6/2). (Septianjar Muharam)
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Partai politik di Provinsi Aceh mendeklarasikan pileg 2014 damai di Aula Markas Polda Aceh di Banda Aceh, Jumat (7/2). Deklarasi dihadiri para pimpinan partai peserta pemilu 2014.
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah, dan Wali Nanggroe Malik Mahmud.
Kemudian hadir juga Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Ridwan Hadi beserta para komisioner dan caleg. Baik DPR mau pun DPR Aceh.
Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi mengatakan, deklarasi untuk mewujudkan pemilu damai. Artinya, partai politik mau pun calegnya harus siap kalah dan menang.
"Saya bangga berada di tempat ini karena partai mau pun caleg menyatakan ikrar pemilu damai. Yang yang berani saja yang mau mengikrarkan pemilu damai," kata Ridwan.
Ia mengakatakan, deklarasi sebagai wujud komitmen para pimpinan partai untuk menjaga perdamaian di Aceh. Dengan komitmen itu, tentu semua tahapan pemilu yang dilaksanakan dijalankan sesuai aturan.
"Kami berharap pemilu 2014 di Aceh berjalan damai. Sama seperti pemilu-pemilu sebelumnya, berlangsung lancar, walau pun saat itu Aceh dalam status darurat militer mau pun pascakonflik," ungkap Ridwan.
Sementara itu, Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi mengatakan tujuan deklarasi damai ini untuk tercipta komunikasi sesama partai peserta pemilu serta elemen terkait lainnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepara para pimpinan partai yang mendeklarasikan pemilu damai. Kami berharap deklarasi ini benar-benar dijalankan," kata Herman.
Pileg di Aceh diikuti 15 partai politik. Dari 15 partai politik tersebut, tiga di antaranya merupakan politik lokal. Yakni Partai Damai Aceh (PDA), Partai Nasional Aceh (PNA), dan Partai Aceh (PA).