Home >> >>
Hadapi Pemilu, Partai Politik Diminta Bermain Cantik
Jumat , 07 Feb 2014, 16:41 WIB
Pengunjuk rasa dibubarkan oleh mobil water canon pada simulasi pengamanan Pemilu 2014 di jalanan Diponegoro, Bandung, Kamis (6/2). (Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta partai politik nasional dan lokal untuk bermain cantik dalam meraih simpati masyarakat. Sehingga dapat terwujud pesta demokrasi yang berkualitas di provinsi itu.

"Saya meminta semua peserta pemilu bermain cantik guna mendapatkan dukungan pemilih. Hindari kampanye yang tidak simpatik, karena itu akan menuai sikap antipati masyarakat," katanya di Banda Aceh, Jumat (7/2).

Ia mengatakan, partai politik harus menjaga komitmen pemilu damai. Agar pesta demokrasi dapat menghasilkan anggota legislatif yang berkualitas dengan program berbasis kepentingan rakyat Aceh.

Zaini juga mengajak berbagai elemen masyarakat di Aceh ikut mengawal pelaksanaan pemilu 2014. Sehingga bisa berlangsung bersih, tertib, damai dan demokratis.

Ia pun berharap, ikrar pemilu damai dapat menjadi momentum untuk memperkuat semangat persaudaraan dan kebersamaan. Sehingga pemilu 2014 benar-benar menjadi ajang kompetisi untuk menarik simpati masyarakat. Bukan ajang saling menjatuhkan antarsesama peserta.

"Lewat ikrar itu mari kita bangun kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi, sehingga pemilu Aceh 2014 memberikan hasil yang terbaik bagi masa depan negeri kita," katanya.

Menurutnya, ikrar pemilu damai merupakan bagian dari kerangka merawat Aceh. Serta membangun tatanan nilai, norma dan etika dalam proses berdemokrasi. Bahkan kepatuhan kepada ikrar juga merupakan tolok ukur untuk menciptakan iklim kondusif bagi proses pemilu. Sehingga pesta demokrasi ini mendorong perbaikan di berbagai sektor lainnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar