REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring berpendapat, pers berperan penting dalam membentuk cara berpikir masyarakat. Berita-berita yang menyajikan hal-hal negatif misalnya, bisa membuat masyarakat berpikir pesimistis dalam mencapai keberhasilan.
Pun sebaliknya, berita yang menyajikan informasi positif akan membuat masyarakat hidup penuh gairah dan rasa optimisme. "Kita berharap kebebasan pers bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaat," kata Tifatul saat menyampaikan pidato kunci Konvensi Media dalam acara peringatan Hari Pers Nasional ke-68 di Bengkulu, Sabtu (8/2).
Tifatul mencontohkan dari tahun ke tahun angka golput dalam sejumlah pilkada dan pemilu legilatif terus meningkat. Bisa jadi, situasi tersebut tercipta karena pers terus menerus memberikan informasi negatif tentang perilaku pejabat dan sistem pemerintahan yang korup.
Sehingga, masyarakat merasa pemilu tidak lebih dari sekadar seremoni prosedural demokrasi. Pemilu tidak dipandang masyarakat sebagai ajang memperbaiki kehidupan bangsa ke arah lebih baik. "Setiap pagi, siang, sampai malam beritanya itu," ujar Tifatul.