Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr M Din Syamsuddin (kanan) berbincang dengan Ketua Umum partai Golkar Aburizal Bakrie
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA- Partai Golkar mengusung rasa optimistis untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2014 ini. Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal 'Ical' Bakrie menargetkan partainya meraih 180 kursi di DPR.
"Kita berharap kursi Golkar dari hasil pemilu legislatif ini bisa mencapai 180 kursi," kata Aburizal Bakrie dalam acara pembekalan saksi Partai Golkar di aula kantor DPD Golkar Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (8/2) malam lalu.
Untuk di Provinsi Jawa Tengah, ia menargetkan partainya bisa menyumbang kursi DPR dengan jumlah cukup besar. "Dari Jawa Tengah sendiri, saya meminta agar bisa menyumbang kursi DPR bagi Golkar sebanyak 18 kursi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta para kader Golkar untuk tidak merasa malu jika dituding menjadi partai penguasa pada masa Orde Baru. Dia bahkan meminta kadernya untuk merasa bangga bahwa Golkar menjadi partai pendukung Presiden Soeharto.
"Selain membuktikan bahwa Partai Golkar merupakan partai yang paling berpengalaman, saat ini juga banyak orang yang merindukan ketentraman dan kesejahteraan rakyat seperti yang telah dicapai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto," jelasnya lagi.
Ia meminta para juru kampanye Golkar yang akan bersaing di pemilu legislatif, untuk memberi penegasan pada masyarakat bahwa Golkar pernah menjadi partai penguasa selama 34 tahun pada masa Pak Harto. "Tidak perlu malu mengungkapkan hal ini. Justru ini menjadi keunggulan partai Golkar karena dengan demikian telah memiliki pengalaman yang panjang dalam memimpin pemerintahan," tambahnya.
Ical menyatakan, bila kelak Golkar menjadi partai pemenang pemilu, tentu Golkar tidak akan sepenuhnya menerapkan model pemerintahan yang seperti yang dilaksanakan pada era Soeharto. Dengan pengalamannya, segala program kesejahteraan rakyat pada masa Pak Harto akan diterapkan. Sedangkan yang tidak baik dan tidak sesuai deng era reformasi seperti sekarang, tidak akan diterapkan.
Mengenai soal pencalonannya sebagai calon presiden dari partai Golkar, Ical mengaku hal itu semata-mata didorong dari keinginan untuk mensejahteraan rakyat Indonesia. "Bukan untuk saya sendiri. Secara ekonomi, saya pribadi sudah dikaruni kelebihan. Demikian juga dengan anak-anak, saat ini sudah memiliki pendidikan yang jauh lebih tinggi," papar tokoh yang kerap disapa Ical ini.