Home >> >>
Tujuh Capres Ikut Konvensi Rakyat di Balikpapan
Ahad , 09 Feb 2014, 22:19 WIB
Konvensi Rakyat
Konvensi Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Sebanyak tujuh calon presiden (capres) mengikuti adu visi pada Konvensi Rakyat yang dilaksanakan di Gedung Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) di Balikpapan, Minggu.

Ketujuh orang capres yang mengikuti konvensi rakyat tersebut adalah Bupati Kutai Timur Isran Noor, Ketua Majelis Syuro PBB Yusril Izha Mahendra, Rektor Islamis University of Europe, Rotterdam, Belanda, Sofjan Saury Siregar, mantan Menteri Koordinasi bidang Ekonomi, Rizal Ramli, Aktivis perempuan Anny Iwasaki, Mantan Aktivis, Tony Ardi dan pengusaha, Ricky Sutanto.

Tujuh narasumber menjawab pertanyaan dari para panelis seperti Akbar Tanjung, Laode Kamaluddin dari Forum Rektor, Agus Santoso akademisi dari Balikpapan, dan Priyo Suwarno Redaktur Tribun Kaltim.

Ribuan orang menghadiri debat kandidat capres konvensi rakyat 2014, di Gedung BSCC Dome. Massa yang hadir bukan hanya dari Balikpapan tetapi juga Samarinda, Sangata dan sejumlah daerah lainya.

Tokoh penggagas dilaksanakannya Konvensi Rakyat, KH Salahuddin Wahid mengatakan, acara semacam ini merupakan bentuk pembelajaran kepada publik. Pendidikan politik melalui Konvensi Rakyat dinilainya dapat meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

"Ini merupakan pendidikan politik dan yang hadir dapat mendengarkan langsung mengenai pemikiran-pemikiran yang ada," kata Gus Sholah, panggilan akrab Salahuddin Wahid.

Balikpapan adalah kota ketiga dilaksanakannya Konvensi Rakyat, sebelumnya acara dilaksanakan di Medan dan Surabaya. Setelah Balikpapan akan dilaksanakan di Makassar.

"Setelah dilaksanakan Konvensi Rakyat di Makassar, Bandung dan Jakarta baru akan dilakukan survei, orang yang hasil surveinya bagus baru kita ngomong," kata Gus Sholah.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar