REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polres Bogor Kota melibatkan 700 personel untuk mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu 2014.
"Ke-700 personel itu baru dari pihak kepolisian. Kita akan dibantu pengamanan oleh instansi terkait, TNI, Satpol PP, DLLAJ, dan unsur lainnya," ujar Kapolres Bogor, AKBP Bahtiar Ujang Purnama usai apel gelar pasukan Operan Mantap Brata Lodaya 2014, di Makopolres Kedung Halang, Kota Bogor, Senin (10/2).
Kapolres menyebutkan, apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata digelar di seluruh kesatuan Porli di Indonesia. Operasi tersebut dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel dan kelengkapan sarana, prasaran polisi beserta unsur terkait sebelum diterjunkan ke lapangan.
"Pengamanan ini kita lakukan bertahap sesuai tahapan pemilu. Mulai hari ini ada 700 personel kita turunkan, dan akan bertambah jumlahnya seiring semakin dekatnya pelaksanaan pemilu," ujar Kapolres.
Dengan apel gelar pasukan ini, Kapolres berharap semua perencanaan yang telah disiapkan dapat berjalan dengan optimal dalam rangka mensukseskan pengamanan Pemilu.
Ia menambahkan, Kepolisian akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor, KPU dan juga Panswaslu dalam pelaksanaan pengamanan. Kapolres menyebutkan operasi Mantap Brata Lodaya 2014 digelar serentak secara nasional selama 224 hari.
"Operasi ini mengedepankan kegiatan preventif yang didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum, kuratif dan rehabilitasi, dalam rangka mengamankan setiap tahapan inti Pemilu 2014," ujar Kapolres.
Apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Lodaya 2014 dipimpin langsung oleh Wali Kota Bogor Diani Budiarto dan ikuti ratusan personel serta unsur Musyawarah pimpinan daerah.
Dalam kata sambutannya, Wali Kota mengimbau seluruh jajaran pengamanan Pemilu dapat proaktif memperkokoh sinergi dengan penyelenggara pemilu lainnya.
"Polisi juga tetap menjaga netralitas dengan tidak berpihak kepada kelompok tertentu, dalam memberikan pelayanan maupun tindakan kepolisian lainnya," ujar Wali Kota membacakan pidato Kapolri Jenderal Polisi Sutarman