Home >> >>
KPU Dahulukan Distribusi Logistik ke Daerah Terpencil
Senin , 10 Feb 2014, 17:06 WIB
Republika/ Wihdan Hidayat
KPU

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan mendahulukan pendistribusian logistik untuk Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 ke daerah terpencil, hal tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan Pemilu di lokasi terpencil berjalan serentak dengan daerah lain.

"Ya, hal ini (pendistribusian logistik ke daerah terpencil) tentunya jadi prioritas, terutama ke daerah-daerah di timur Indonesia," kata Anggota KPU RI Ferry Kurnia, di Kota Bandung, Senin.

Ia mengatakan, daerah-daerah membutuhkan perhatian lebih dalam proses distribusi logistik Pemilu karena aksesnya yang sulit dijangkau dan memerlukan waktu lebih lama untuk mengantarkan logistik pemilu.

"Contohnya di Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan dan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat," kata dia.

Dikatakan dia, apabila terjadi keterlambatan dalam proses distribusi maka hal tersebut merupakan kesalahan KPU.

"Tentunya, hal ini menjadi tanggung jawab kami," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak agar proses pendistribusian logistik berjalan lancar.

"Sampai saat ini, kami masih melakukan komunikasi dengan perusahaan dan teman-teman (KPU) di kabupaten/kota," katanya.

Menurutnya, KPU RI juga akan melibatkan Polri dan TNI untuk memastikan keamanan dan kelancaran pendistribusian logistik pemilu.

"Dan bahkan jika diperlukan alat transportasi, pihaknya akan meminta bantuan TNI. Seperti, kalau kita butuh kapal untuk distribusi karena ombaknya besar atau kapalnya padat, kita akan koordinasi dengan TNI," katanya.

Pihaknya berharap tidak ada kendala berarti dalam proses produksi dan distribusi logistik pemilu, sehingga pelaksanaannya akan berjalan tepat waktu dan lancar.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar