Simulasi pengamanan Pemilu 2014 di depan gedung Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat (7/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pemilu legislatif dan pemilihan presiden sudah di depan mata. Ribuan anggota Polres Indramayu disiapkan untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia itu.
Hal tersebut terungkap dalam gelar pasukan bersandi Mantap Brata 2014 atau operasi pengamanan pemilu di Mapolres Indramayu, Senin (10/2). Kegiatan yang dipimpim Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintoni itu diikuti sedikitnya 1.200 petugas Polres Indramayu serta instansi terkait lainnya.
"Kami siap mengamankan jalannya proses pemilu selama 200 hari kedepan," tegas Wahyu.
Wahyu menyatakan, anggotanya akan diterjunkan untuk melakukan pengamanan di 3.000 tempat pemungutan suara (TPS) serta beberapa titik yang dianggap rawan. Tak hanya saat masa kampanye, pengamanan juga akan dilakukan saat pemilihan suara maupun pascapemilu.
Wahyu juga menegaskan, telah melarang personelnya terlibat dalam partai politik ataupun bersikap tidak netral. Jika terbukti ada yang terlibat, maka akan dikenakan sanksi tegas.
Wahyu menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan inventarisasi permasalahan politik yang mungkin bisa timbul selama masa pemilu. Karena itu, kepolisian bekerja sama dengan kejaksaan, panwas, KPUD serta pemerintah daerah untuk mengantisipasi masalah tersebut.
"Kami menyiapkan posko gakkumdu (penegakan hukum terpadu) untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran pemilu)," terang Wahyu.
Wahyu menyebutkan, ada enam kecamatan di Kabupaten Indramayu yang dinilai menjadi titik rawan pada saat kampanye serta pemilihan. Selain menerjunkan personel berseragam dinas, pihaknya juga menyiagakan patroli tertutup untuk mengantisipasi kemungkinan kerawanan selama pemilu.