Home >> >>
KPU Prioritaskan Logistik Luar Negeri
Rabu , 12 Feb 2014, 19:01 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik melepaskan surat suara untuk dikirim ke panitia pemungutan luar negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (12/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilih di luar negeri menjadi prioritas pemenuhan logistik pemilihan umum (pemilu). Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, tercatat sebanyak 130 titik pemilih yang tersebar di luar negeri. 

Jumlah tersebut sama persis dengan jumlah negara-negara di dunia. "Melihat jarak tempuh, Afrika Selatan dan Amerika Selatan jadi prioritas pengiriman," kata Husni, di Jakarta, Rabu (12/2).

Husni mengatakan, dengan waktu pemilihan legislatif (pileg) yang lebih awal, menjadikan pencetakan surat suara, serta pendistribusian logistik ke luar negeri harus dipercepat. 

Berdasarkan ketetapan KPU, pileg di luar negeri diberi rentang waktu selama kurang dari sepekan. Yakni sejak 30 Maret sampai dengan 6 April. 

"Memang lebih cepat dari jadwal pileg dalam negeri, yang 9 April nanti," ujar dia.

Ketentuan tersebut merupakan alternatif pelaksana-an pemilu. Diterangkan dia, meskipun diberikan rentang waktu berbeda, akan tetapi prinsip dasar pemilu adalah tetap satu hari. Itu artinya, rentang waktu itu menjadi alternatif juga bagi pemiloih di luar negeri. Pemilih luar negeri itu harus memilih hari yang tersedia untuk menggunakan hak pilihnya. 

Seperti diketahui, tercatat sementara 2.025 juta pemilih tetap di luar negeri. Jumlah tersebut masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) hasil rekaputilasi akhir di KPU bulan lalu. Jumlah warga Indonesia di negeri asing, hingga sekarang tercatat sekira 4,7 juta orang. Potensi pemilih di luar negeri, sekira 2,2 juta orang. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : bambang noroyono
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar