REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengagendakan sosialisasi pemilu dengan sasaran khusus kepada warga buta huruf di wilayah itu. Tujuannya, agar mereka secara benar dalam menetapkan pilihan politiknya.
"Kami memang ada rencana ke sana, karena kalau Pemilu Legislatif ini kan yang dipilih nama, sedangkan warga buta huruf itu kan tidak bisa membaca," kata Komisioner KPU Pamekasan Pokja Sosialisasi Didin Sudarman di Pamekasan, Kamis (13/2).
Pemilu Legislatif, kata dia, berbeda dengan pemilu bupati dan gubernur yang menonjolkan gambar pasangan calon. Jika pada pemilu bupati dan gubernur yang menonjol gambar calon yang hendak dipilih, katanya, akan tetapi pada Pemilu Legisltif hanya berupa nama calon.
"Yang ada gambar dalam surat suara nanti kan hanya partai. Kalau calon legislatifnya kan hanya berupa nama dan nomor urut caleg," kata Didin.
Oleh karenanya, KPU Pamekasan berencana melakukan sosialisasi khusus kepada warga yang buta huruf di Kabupaten Pamekasan itu, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan.
Upaya tersebut, katanya, ditembuh, sebab lembaga yang mengetahui secara langsung jumlah warga buta huruf di Kabupaten Pamekasan, adalah Dinas Pendidikan.
Jumlah warga buta huruf di Kabupaten Pamekasan saat ini, 60.972 orang. Mereka tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di Kabupaten Pamekasan. Jumlah warga buta huruf 60.972 orang itu, berdasarkan hasil pendataan oleh Badan Pusat Statitik (BPS).