Warga menandai jarinya dengan tinta usai melakukan hak pilihnya dalam pemilihan Bupati Bogor di TPS 24 Perumahan Puri Citayam Permai, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Ahad (8/9). (Republika/Musiron)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan pengawas pemilu (Bawaslu) menemukan cacat produk pengadaan logistik pemilu yang tidak sesuai dengan syarat keberlangsungan pemilu. Temuan pengawas di lapangan, Kamis (13/2), membuktikan tinta pemilu yang gampang pudar
Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah hal itu. Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansah mengaku tidak ada persoalan dengan kualitasnya. Pascakunjungannya ke berbagai wilayah pengadaanFerry mengatakan, tinta pemilu sudah mantap.
Kata dia, bahan tinta untuk pemilu kali ini lebih tahan luntur. Ferry menerangkan, dengan kualitas yang sesuai, perusahaan pengadaan tinta pemilu, harus menjamin penanda pemilih itu tahan alias tidak luntur selama satu hari satu malam.
''Kami juga sudah minta agar petugas KPU di TPS tidak menyedian kain lap, agar tinta itu melekat lama di kulit pemilih,'' terang dia. Namun, Ferry mengakui, saat kunjungannya ke wilayah pengadaan, tidak mencoba sendiri kualitas tinta yang dimaksud.