REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- TNI Angkatan Darat (AD) menyiapkan 1.300 personel untuk mendukung pengamanan pileg 9 April 2014.
"Ada sekitar 1.300-an prajurit TNI yang disiapkan mendukung keamanan pemilu mendatang," kata Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo di Banda Aceh, Senin (17/2).
Personel tersebut, kata dia, akan ditugaskan jika kepolisian meminta dukungan pasukan. Karena pengamanan pemilu sepenuhnya menjadi urusan Polri. Sementara TNI hanya mendukung jika diminta.
"Kami siap mendukung sepenuhnya pengamanan pemilu yang dilakukan kepolisian. Untuk itu, kami sudah menyiapkan personel apabila Polri meminta dan ditempatkan sesuai yang dianggap perlu oleh kepolisian," katanya.
Selain dukungan pengamanan, lanjutnya, prajurit TNI di Aceh untuk tetap memegang teguh netralitas.
"Netralitas TNI di pemilu merupakan hal utama. TNI tidak berpihak kepada siapa-siapa. Sanksinya cukup berat jika ada yang ikut berpihak," tegas jenderal berbintang dua tersebut.
Menyangkut gangguan keamanan jelang pemilu di Aceh, ia menilai, eskalasinya sedikit meningkat. Namun, keamanan keseluruhan masih tetap kondusif.
"Seperti penembakan posko Partai Nasdem. Kami menyesalkan dan prihatin terjadinya kejadian ini. Mengapa terjadi dalam pesta demokrasi ini. Padahal, pesta demokrasi untuk masyarakat, bukan untuk siapa-siapa," katanya.
Menurut dia, kekerasan jelang pemilu tersebut menjadi pemikiran semu pihak. Khususnya pemerintah daerah.
"Tegakkan hukum setegak-tegaknya, sehingga tercipta kondisi keamanan yang kondusif. Jangan Aceh ini aman, tetapi kurang aman. Ini tidak boleh terjadi," kata Pandu.