REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat mengantisipasi pelanggaran di tempat pemungutan suara (TPS) dengan menempatkan sejumlah pengawas.
"Setiap TPS di Sulbar akan ditempatkan empat orang pengawas Pemilu, mereka akan bertugas mengawasi dan mencegah setiap pelanggaran," kata Ketua Bawaslu Sulbar, Busran Riandi di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, empat orang pengawas itu diantaranya adalah relawan demokrasi satu orang, mitra pengawas dua orang dan petugas pengawas lapangan (PPL) satu orang. Menurut dia, empat orang pengawas itu akan mencegah kecurangan di Pemilu dan agar Pemilu berjalan demokratis jujur dan adil.
"Yang paling kita waspadai adalah politik uang disamping kecurangan lainnya, kita akan upayakan Pemilu kali ini berjalan jujur adil dan demokratis, tanpa dinodai kecurangan dan pelanggaran lainnya," katanya.
Ia mengatakan, Bawaslu Sulbar akan memaksimalkan kinerja pengawas lapangan itu dengan bekerja sama aparat keamanan. "Begitu kita temukan politik uang ataupun kecurangan lainnya, langsung kita amankan pelaku itu sudah menjadi aturan di Pemilu," katanya.
Oleh karena itu ia meminta agar masyarakat, partai politik (Parpol) atau calon anggota legislatif (Caleg), yang berniat melakukan pelanggaran atau kecurangan lainnya, mesti mengurungkan niatnya karena bila didapati, akan ditindak tegas.
"Kami tidak main-main siapa pun melanggar kita tindak tegas, demi suksesnya Pemilu ini dan lahir pemimpin yang benar benar mampu membangun daerah ini, bukan pemimpin curang, sehingga pengawasan kita perketat," katanya.