REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak agar kasus pemasangan alat penyadap di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, tidak perlu dibesar-besarkan karena dirinya merasa tidak terancam.
"Saya enteng saja. Wong pembicaraan nggak ada isinya. Nggak pernah ngomong apa-apa. Saya terus terang saja, nggak usah digede-gedein masalah ini," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Jumat (21/2).
Pemasangan alat sadap itu dilakukan di tiga ruang pribadi, yaitu di ruang makan, ruang tamu dan kamar tidur.
Ia menegaskan meskipun alat sadap dipasang di tiga ruangan yang dianggap pribadi itu dirinya tidak merasa terancam. "Terancam apa? Ngomong apa? Paling yang diomongin masalah ikan bakar, sate kambing, ikan gulai, yah itu aja," kata dia.
Ketika ditanya alasan pemasangan alat sadap terkait lawan politik untuk memata-matainya, ia mengutarakan tidak mencurigai siapapun pihak karena dirinya selalu berpikir positif. "Ndak tahu, saya selalu positive thinking, tidak mau mencurigai siapa-siapa," ujar dia.
Ia menambahkan privasinya tidak terganggu atas tindakan penyadapan yang dilakukan di rumah dinasnya.
"Nggak mikir, paling yang nyadap sekarang ngomel-ngomel," kata dia.