Home >> >>
Kedekatan Emosional Caleg Jadi Penentu Pilihan Perempuan
Jumat , 21 Feb 2014, 14:42 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Pendidikan Caleg

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Asisten Program Pendidikan Pemilih Bagi Kelompok Perempuan Marjinal, Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung (APPEK) Alfred Enamao mengatakan, perempuan merupakan salah satu kelompok pemilih terbesar dalam pemilu. Mereka harus diberikan pendidikan politik untuk bisa memilih secara independen dan menjadi pemilih rasional.

“Perempuan sering memilih hanya berdasarkan orientasi kedekatan emosional,  kekeluargaan, primordial, juga pengaruh uang. Makanya kami memberikan pendidikan politik bagi pemilih perempuan agar mereka bisa memilih caleg berdasarkan kemauan dan kemampuannya memperjuangkan kepentingan perempuan,” kata Alfred di Kupang, Jumat, (21/2).

Agar bisa menjadi pemilih rasional, terang Alfred, pihaknya memberikan edukasi politik kepada perempuan di 10 desa di Kabupaten Kupang dan 10 kelurahan di Kota Kupang. “Kami  mengajak perempuan berdiskusi bagaimana memilih caleg atau calon kepala daerah yang peduli terhadap kepentingan perempuan,” terangnya.

Diskusi politik, ujar Alfred, sering menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten di bidang politik, termasuk dari JPP UGM.  Perempuan diberikan informasi mengenai  proses pemilu, tahapan pemilu, dan cara berpartisipasi dalam pemilu secara rasional, dan bebas.

“Melalui berbagai diskusi politik yang mencerdaskan pemilih perempuan,  dari anggota  forum antara 20-40 orang, sebagain besar sekarang   bisa menentukan pilihan secara independen.  Kedekatan emosional dan uang tidak memberikan pengaruh lagi, jadi kegiatan ini cukup efektif,” kata Alfred.

Di tempat yang sama, peneliti Research Center for Politics and Government Jurusan Politik dan Pemerintahan (JPP) UGM Utan Parlindungan mengatakan, dengan banyaknya diskusi politik yang bertujuan mencerdaskan pemilih perempuan, diharapkan pemilu yang akan datang hasilnya lebih baik. “Sebab perempuan memilih kandidat yang bisa memperjuangkan kepentingannya,” katanya.

Salah satu hal yang diajarkan kepada pemilih perempuan, ujar Utan, bagaimana cara memilih caleg atau calon kepala daerah yang baik. Caranya dengan menggunakan teknik political tracking. “Menelusuri aktivitas politik caleg atau calon kepala daerah di masa lalu dan sekarang. Selain itu juga melihat  visi misinya,” kata Utan.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar