Sejumlah pekerja melipat surat suara peruntukan wilayah Jakarta dan luar negeri di ruang produksi PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga), Jakarta Timur, Rabu (12/2). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)
REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur melibatkan sebanyak 350 pekerja untuk melakukan pelipatan surat suara Pemilu Legislatif 2014.
"Proses pelipatan surat suara akan dilakukan pekan depan dan jumlah pekerja yang akan dilibatkan sekitar 350 orang, namun jumlah tersebut bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan kebutuhan," kata Komisioner KPU Lumajang Divisi Logistik Yuyun Baharita, Jumat (28/2).
Menurut dia, logistik surat suara yang sudah diterima antara lain suirat suara untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jatim dengan jumlah masing-masing sebanyak 849.708 lembar.
"Kami masih belum menerima surat suara untuk DPRD Kabupaten Lumajang dan pelipatan surat suara tetap akan dilakukan pekan depan, meskipun surat suara DPRD Lumajang belum diterima hingga pekan depan," tuturnya.
Ratusan ribu surat suara tersebut disimpan di dua gudang yang berbeda karena keterbatasan ruangan, namun kedua gudang tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian setempat, sehingga dipastikan aman. "Sesuai petunjuk teknis, honor untuk pekerja yang melipat surat suara sebesar Rp100 per lembarnya dan diharapkan pelipatan surat suara tersebut selesai tepat waktu," katanya.
Selain surat suara, lanjut dia, KPU Lumajang sudah menerima kotak dan bilik suara masing-masing sebanyak 9.224 unit dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 2.306 TPS dan setiap TPS membutuhkan empat bilik dan empat kotak suara. "Dari 9.224 bilik suara, sebanyak 1.797 bilik suara di antaranya terbuat dari kardus karena jumlah bilik suara di gudang KPU masih kurang, sehingga pihaknya meminta tambahan bilik suara kardus dari KPU Jatim," paparnya.
Yuyun menjelaskan seluruh bilik suara yang terbuat dari kardus akan ditempatkan di TPS sekitar kota Lumajang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan memudahkan melakukan penggantian, apabila rusak pada saat pelaksanaan Pemilu Legislatif pada 9 April 2014.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap logistik yang mudah rusak dan distribusi logistik akan dilakukan, apabila seluruh logistik Pemilu Legislatif sudah diterima oleh KPU Lumajang," ujarnya.